Allgulfnews – Kelompok Houthi Yaman mengklaim telah melakukan dua serangan terhadap kapal yang membawa peralatan militer ke pelabuhan Haifa utara Israel, kata juru bicara Yahya Saree pada Kamis.
Houthi menyebut, serangan dilakukan dengan koordinasi dengan Milisi Perlawanan Islam di Irak.
Houthi menyatakan, menargetkan tiga kapal dalam dua operasi militer berbeda.
BACA JUGA : Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Mereka menggunakan “beberapa drone,” sebagai bagian dari permusuhan mereka yang sedang berlangsung terhadap Israel, sekutu Baratnya, dan pelayaran internasional melalui Laut Merah.
“Operasi gabungan Pelabuhan Haifa dilakukan sebagai respons terhadap pembantaian musuh Israel di wilayah Rafah,” kata Saree.
“Dan musuh Israel harus mengahdapi operasi gabungan yang lebih kualitatif dalam periode mendatang hingga agresi kriminal brutalnya berhenti dan pengepungannya terhadap wilayah tersebut berhenti serta penderitaan saudara-saudara kita di Jalur Gaza terangkat,” katanya
Sejak Israel melakukan invasi ke Gaza, Houthi telah melancarkan serangan terhadap Israel dan mengganggu pelayaran internasional dengan serangan roket dan drone.
Iran telah memainkan peran penting dalam agresi yang dilakukan oleh Houthi dan Perlawanan Islam Irak, yang berusaha menyerang kepentingan Israel dan AS di wilayah tersebut dengan pesawat tak berawak.
Baca juga: Israel Banjir Serangan Regional: Perlawanan Irak Hajar Eilat di Selatan, Hizbullah Gempur Utara
Bobol Iron Dome
Sebelumnya pada Rabu (5/6/2024),
Houthi menargetkan situs militer Israel di Eilat, dan menyebut berhasil mencapai tujuannya.
Rudal balistik disebut Houthi berhasil melesat bobol pertahanan Iron Dome milik zionis tersebut.
BACA JUGA : Timnas Indonesia Gagal Cetak Gol Lawan Tanzania, Shin Tae-yong Keluhkan Komunikasi Antar Pemain
“Operasi tersebut dilakukan dengan menggunakan rudal balistik bernama ‘Palestina’,” ujar Houthi Yaman dalam keterangannya.
Pernyataan tersebut mencatat bahwa operasi yang dilakukan Houthi untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas.
Dan sebagai tanggapan atas kejahatan musuh Zionis terhadap pengungsi di wilayah Rafah di Jalur Gaza, mengutip Palestine Chronicle.
Houthi menyatakan bahwa mereka akan terus melakukan operasi militer untuk mendukung dan mendukung rakyat Palestina yang tertindas sampai agresi Israel berhenti.
Serta pengepungan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dicabut.
Sementara itu Houthi Yaman terus meningkatkan operasi perlawanan setelah invasi Israel ke Rafah.
Targetkan 10 Kapal
Pekan lalu, kelompok tersebut mengumumkan bahwa mereka menargetkan sepuluh kapal yang berafiliasi dengan AS, Inggris, dan Israel di Laut Merah, Laut Arab, Laut Mediterania, dan Samudra Hindia.
Menurut Abdulmalik al-Houthi, pemimpin kelompok tersebut, hanya dalam satu minggu, pasukan Yaman melakukan 27 operasi rudal balistik dan bersayap, serta serangan drone.
Al-Houthi menjelaskan bahwa operasi itu menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan kepentingan Israel, AS, dan Inggris.
Serta kapal-kapal milik perusahaan yang melanggar larangan memasuki pelabuhan di Israel.
Pemimpin Ansarallah itu menambahkan, sejak November, jumlah kapal yang menjadi sasaran operasi dukungan di Gaza telah mencapai 129 kapal.