Komandan AS: Rusia Barter Jet Tempur dengan Tentara Korea Utara

Seorang pejabat militer Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa Rusia tengah mengirimkan jet tempur ke Korea Utara (Korut) sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran. Sebagai balasannya, Pyongyang dikabarkan mengirimkan ribuan tentara untuk mendukung Rusia dalam perangnya melawan Ukraina.

AllGulfNews,WASHINGTON – Seorang pejabat militer Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa Rusia tengah mengirimkan jet tempur ke Korea Utara (Korut) sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran. Sebagai balasannya, Pyongyang dikabarkan mengirimkan ribuan tentara untuk mendukung Rusia dalam perangnya melawan Ukraina. Laksamana Samuel Paparo, komandan Komando Indo-Pasifik, mengungkapkan kepada wartawan bahwa rezim Kim Jong-un akan menerima pesawat MiG-29 dan Su-27 dari Rusia. Kedua pesawat tersebut merupakan model pesawat tempur buatan Soviet yang diperkenalkan lebih dari 40 tahun lalu.

Pernyataan Paparo ini muncul setelah laporan yang dikonfirmasi oleh Pentagon, yang menyebutkan bahwa ribuan tentara Korea Utara telah dikirim ke wilayah garis depan Rusia di Kursk, di mana pasukan Ukraina telah melancarkan serangan balasan sejak Agustus lalu.

Paparo, seperti yang dilansir oleh Newsweek pada Selasa (10/12/2024), menjelaskan bahwa meskipun tentara Korea Utara berada di zona pertempuran, mereka belum terlibat langsung dalam pertempuran—sebuah pernyataan yang berbeda dengan klaim terbaru Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Meskipun MiG-29 dan Su-27 bukanlah pesawat tempur terbaru, Paparo menilai bahwa kedua jet ini tetap menjadi aset yang kuat dan dapat memperkuat kekuatan udara Korea Utara. Armada pesawat tempur Pyongyang sebelumnya diperoleh dari Uni Soviet dan China.

Sebagai perbandingan, Korea Selatan, sebagai saingan utama Korea Utara, mengoperasikan pesawat tempur modern seperti F-15, F-16, F-35, dan KAI T-50. Sementara itu, AS dan sekutunya telah mengingatkan bahwa hubungan militer yang semakin dekat antara Rusia dan Korea Utara ini dapat berisiko mengarah pada transfer teknologi canggih, yang dapat mendukung program rudal balistik dan senjata nuklir Pyongyang.

Pada bulan lalu, pejabat pertahanan Korea Selatan mengungkapkan bahwa Rusia telah mengirimkan rudal pertahanan udara ke Korea Utara sebagai bagian dari kesepakatan dukungan pasukan, sementara Pyongyang juga dikabarkan telah mengirimkan ribuan peti kemas berisi amunisi untuk membantu mengisi kembali persediaan Rusia yang menipis.

Di sisi lain, Ukraina saat ini sedang mengoperasikan jet tempur F-16 yang lebih tua, yang telah disuplai oleh negara-negara sekutu Eropa, dan dijadwalkan untuk menerima pengiriman tambahan pada tahun depan. Prancis juga berencana mengirimkan jet tempur Mirage 2000, yang, seperti MiG-29 dan Su-27, sudah beroperasi sejak sekitar empat dekade yang lalu.

Meningkatnya hubungan militer antara Rusia dan Korea Utara menimbulkan kekhawatiran di kawasan tersebut. Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, bahkan menyebut pengiriman tentara Korea Utara ke medan perang Rusia sebagai “eskalasi yang berbahaya dan tidak stabil.” Pada musim panas lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menandatangani kesepakatan kerjasama militer yang signifikan. Kedua negara tersebut menekankan bahwa hanya negara asing yang merencanakan serangan yang perlu khawatir dengan perjanjian tersebut, dan mereka membantah adanya pasukan Korea Utara yang terlibat langsung dalam pertempuran di Rusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *