Serangan Iran ke Israel Akan Lebih Kompleks
Komandan Garda Revolusi Iran (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami, menegaskan bahwa serangan Iran terhadap Israel akan sangat mengejutkan dan melampaui semua ekspektasi. Menurut Salami, respons Iran akan jauh lebih besar dan lebih kuat daripada yang diperkirakan oleh musuh-musuhnya.
Salami menambahkan, “Israel percaya bahwa mereka bisa mengubah keseimbangan kekuatan regional dengan meluncurkan rudal. Namun kalian salah besar, kalian tidak memahami perhitungan rakyat Iran.” Pernyataan tersebut dikutip oleh The Guardian.
Pertemuan Iran dengan Negara-negara Arab
Menurut laporan dari The Wall Street Journal pada Minggu (3/11), pejabat Iran dan sejumlah negara Arab mengadakan pertemuan di Teheran untuk membahas serangan terhadap Israel. Dalam pertemuan tersebut, Iran menegaskan bahwa serangan mereka kali ini akan jauh lebih kompleks, dengan melibatkan lebih banyak senjata dan hulu ledak dibandingkan serangan pada 1 Oktober lalu.
Isyarat Waktu Serangan
Iran mengindikasikan bahwa serangan ke Israel dapat terjadi pada Selasa (5 November), bersamaan dengan pelaksanaan pemilihan presiden di Amerika Serikat, atau pada saat inaugurasi presiden baru AS yang dijadwalkan pada Januari mendatang.
Dugaan Serangan dari Irak
Israel menduga bahwa serangan Iran akan diluncurkan dari wilayah Irak, di mana banyak milisi syiah yang merupakan sekutu Iran berada. Milisi-milisi tersebut dilaporkan dipersenjatai dengan rudal balistik dan jarak jauh. Serangan ini diperkirakan akan lebih cepat sampai ke Israel karena diluncurkan dari luar teritori Iran.
Serangan Sebelumnya sebagai Balasan
Pada 27 September, Iran meluncurkan serangan rudal hipersonik dan balistik sebagai balasan atas pembunuhan terhadap pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, oleh Israel.
Israel Klaim Bisa Menghadang Serangan Iran
Meskipun demikian, Israel tetap yakin bahwa mereka dapat menanggulangi serangan Iran kali ini. Israel mengklaim telah berhasil mematahkan sebagian besar kemampuan intelijen Teheran.
Serangan Terhadap Markas Intelijen Hizbullah
Pada Senin (4 November), militer Israel mengkonfirmasi serangan udara terhadap markas intelijen Hizbullah di Damaskus, Suriah. Ini adalah pengakuan langka dari otoritas Israel mengenai serangan terhadap target di Suriah.
Israel menjelaskan bahwa serangan ini bertujuan untuk melemahkan kemampuan intelijen Hizbullah, yang berfungsi mengkoordinasi informasi dan melakukan penilaian intelijen independen. “Pesawat tempur Israel menyerang target teror yang berhubungan dengan markas intelijen Hizbullah,” ungkap pernyataan militer Israel yang dilansir oleh AFP.
TAGS :