allgulfnews.com | WASHINGTON – Rudal Oreshnik Rusia dikenal dengan kecepatannya yang luar biasa, mencapai Mach 10, atau sekitar 3 kilometer per detik. Menurut Viktor Litovkin, seorang purnawirawan kolonel Angkatan Darat Rusia dan analis militer, kecepatan ekstrem ini membuat rudal tersebut sangat sulit untuk dicegat oleh sistem pertahanan udara modern. Litovkin menjelaskan bahwa kecepatan Mach 10—10 kali kecepatan suara—adalah faktor kunci yang membuat rudal ini tidak terjangkau oleh teknologi pertahanan yang ada saat ini.
Kecepatan dan Jangkauan Rudal Oreshnik
Rudal Oreshnik memiliki dua karakteristik utama yang membuatnya sangat sulit untuk dihentikan:
- Kecepatan Hipersonik: Rudal ini terbang dengan kecepatan Mach 10, yang setara dengan 3 km per detik. Kecepatan ini melebihi kemampuan sistem pertahanan udara saat ini untuk merespons dan mencegatnya secara efektif.
- Jangkauan Menengah: Rudal ini mampu terbang dalam jarak antara 1.000 km hingga 5.500 km, menjadikannya sebagai ancaman yang sangat cepat dan efektif dalam menyerang target yang jauh.
Menurut Litovkin, kecepatan hipersonik ini adalah salah satu alasan mengapa tidak ada sistem pertahanan udara atau rudal yang bisa mencegatnya. “Tidak ada satu pun sistem pertahanan udara atau rudal di dunia yang mampu menghentikan rudal hipersonik ini,” tegasnya.
Keunggulan Rudal Hipersonik Rusia
Litovkin juga membandingkan rudal Oreshnik dengan teknologi rudal hipersonik lainnya yang dimiliki Rusia, seperti Kinzhal dan Avangard. Kedua rudal ini juga beroperasi dengan prinsip yang serupa, di mana mereka terbang dengan kecepatan hipersonik dan membawa beberapa hulu ledak yang dapat terpisah dan meluncur ke target secara independen pada kecepatan yang sama.
Selain itu, rudal Oreshnik juga dilengkapi dengan beberapa hulu ledak yang dapat melaju ke target dengan kecepatan hipersonik, menggunakan blok pemisah yang dirancang untuk terbang dengan kecepatan serupa.
Kemampuan Rudal Oreshnik dalam Mencapai Target NATO
Para analis militer mengemukakan bahwa rudal Oreshnik memiliki kemampuan untuk mencapai target utama NATO di Eropa dalam waktu yang sangat singkat. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa rudal ini dapat menempuh jarak menuju pangkalan rudal Aegis Ashore AS di Redzikowo, Polandia, dalam waktu hanya delapan hingga sebelas menit.
Perbandingan dengan Rudal AS
Meskipun AS mengklaim memiliki rudal hipersonik, Litovkin meragukan klaim tersebut. Dia menyatakan bahwa meskipun Amerika Serikat sering memamerkan rudal yang disebut-sebut sebagai hipersonik, kenyataannya rudal-rudal tersebut hanya terbang dengan kecepatan supersonik (sekitar Mach 5,5), bukan kecepatan hipersonik (Mach 6 atau lebih). “Mereka belum menunjukkan peluncuran rudal yang terbang dengan kecepatan hipersonik, dan tampaknya mereka hanya menunjukkan rudal supersonik,” kata Litovkin.
Kesimpulan
Rudal Oreshnik Rusia menandai sebuah lompatan besar dalam teknologi rudal hipersonik. Kecepatan Mach 10 dan jangkauan menengahnya menjadikannya ancaman yang sangat sulit untuk dicegah dengan teknologi pertahanan yang ada saat ini. Dengan kemampuan untuk membawa beberapa hulu ledak hipersonik yang terpisah, rudal ini dapat menghancurkan beberapa target secara bersamaan dalam waktu yang sangat singkat, membuatnya sulit bagi AS dan NATO untuk menanggapi atau mencegah serangan tersebut.