Presiden Korsel Cabut Deklarasi Darurat Militer untuk Hormati Parlemen

Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol mengumumkan bahwa dia akan mencabut deklarasi darurat militer yang diberlakukan beberapa jam sebelumnya, sebagai bentuk penghormatan terhadap suara parlemen yang menentang keputusan tersebut

Keputusan Presiden Yoon Suk-yeol

SEOUL – Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol mengumumkan bahwa dia akan mencabut deklarasi darurat militer yang diberlakukan beberapa jam sebelumnya, sebagai bentuk penghormatan terhadap suara parlemen yang menentang keputusan tersebut. Presiden Yoon Suk-yeol mengumumkan penerapan darurat militer pada Selasa (3/12/2024) untuk mengatasi ancaman dari “kekuatan antinegara” yang datang dari pihak-pihak yang menentangnya.

Penolakan dari Parlemen

Namun, para anggota parlemen Korsel dengan tegas menolak deklarasi darurat militer tersebut, sementara di luar gedung parlemen, demonstrasi besar-besaran berlangsung sebagai bentuk protes terhadap keputusan tersebut. “Mengingat permintaan dari Majelis Nasional untuk mencabut darurat militer, saya memerintahkan penarikan pasukan militer yang terlibat dalam operasi darurat militer,” kata Yoon dalam pidato yang disiarkan secara langsung di televisi.

Keputusan Kabinet Korsel

Presiden Yoon menjelaskan bahwa pemerintahannya akan segera mengadakan rapat kabinet untuk menerima permintaan Majelis Nasional dan melanjutkan proses pencabutan darurat militer. Pada Rabu pagi, kabinet Korsel akhirnya sepakat untuk membatalkan keputusan tersebut dan menarik pasukan yang terlibat dalam darurat militer.

Reaksi dari Amerika Serikat

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan bagi warganya untuk menghindari wilayah-wilayah yang dekat dengan lokasi protes. Gedung Putih mengungkapkan bahwa mereka merasa “lega” atas terselesaikannya kebuntuan terkait dengan deklarasi darurat militer yang dikeluarkan oleh Presiden Yoon. “Demokrasi adalah fondasi aliansi AS-ROK, dan kami akan terus memantau situasi,” ujar seorang juru bicara Gedung Putih, menggunakan akronim untuk nama resmi Korea Selatan, Republik Korea.

Peringatan dari Kedutaan AS di Seoul

Kedutaan Besar AS di Seoul mengimbau warganya untuk menghindari daerah-daerah yang menjadi pusat demonstrasi. Dalam unggahan di media sosial, kedutaan tersebut menjelaskan bahwa meskipun Presiden Yoon telah mengumumkan pencabutan darurat militer, situasi di lapangan masih belum sepenuhnya jelas. “Warga AS diharapkan untuk mengantisipasi potensi gangguan,” lanjut kedutaan dalam pernyataannya.

Peringatan itu juga menekankan pentingnya kewaspadaan, “Saat berada di tempat umum, Anda harus memperhatikan lingkungan sekitar dan melakukan tindakan pencegahan keselamatan yang rutin.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *