Presiden Xi Jinping Ungkap 4 Ancaman kepada Joe Biden, Apa Saja?

Presiden China Xi Jinping telah menetapkan empat garis merah yang tidak boleh dilanggar oleh Amerika Serikat (AS) demi menjaga hubungan yang seimbang dan sehat antara kedua negara.

Hubungan China-AS: Empat Batasan yang Tidak Boleh Dilanggar

Presiden China Xi Jinping telah menetapkan empat garis merah yang tidak boleh dilanggar oleh Amerika Serikat (AS) demi menjaga hubungan yang seimbang dan sehat antara kedua negara. Xi menegaskan bahwa Beijing berkomitmen untuk memupuk hubungan yang “stabil, sehat, dan berkelanjutan” dengan Washington. Pernyataan ini disampaikan pada pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden di Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Lima, Peru, pada hari Sabtu. Xi menyampaikan, “Sebagai dua negara besar, baik China maupun Amerika Serikat tidak boleh berusaha untuk merombak satu sama lain sesuai dengan keinginan masing-masing, menekan pihak lain dari posisi kekuatan, atau merampas hak sah satu sama lain untuk pembangunan demi mempertahankan status terdepannya.”

Keempat persoalan yang menjadi garis merah bagi China adalah Taiwan, demokrasi dan hak asasi manusia, jalur dan sistem China, serta hak pembangunan China. Keempat isu ini menjadi pagar pembatas utama dalam hubungan China-AS.

4 Ancaman yang Ditegaskan Xi Jinping

Xi Jinping mengungkapkan empat ancaman yang menjadi garis keras bagi hubungan China dan AS. Berikut adalah keempat isu tersebut:

1. Tidak Mengganggu Pembangunan Ekonomi China

Xi memperingatkan agar Amerika Serikat tidak berupaya untuk menahan atau menghambat pembangunan ekonomi China. Ia menyatakan, “Perang Dingin baru tidak boleh terjadi dan tidak dapat dimenangkan. Membendung Tiongkok adalah tindakan yang tidak bijaksana, tidak dapat diterima, dan pasti akan gagal.”

2. Menghormati Kesetaraan dalam Hak Asasi Manusia (HAM)

Xi menekankan pentingnya kedua negara untuk memperlakukan satu sama lain dengan rasa kesetaraan. Meski perbedaan antar negara besar mungkin tidak bisa dihindari, ia menegaskan bahwa kedua negara harus saling menghormati kepentingan inti masing-masing, termasuk dalam isu-isu hak asasi manusia.

3. Taiwan Adalah Bagian dari China

Meskipun Amerika Serikat secara resmi mengikuti kebijakan Satu-China dan mengakui Taiwan sebagai bagian dari China, hubungan AS dengan Taiwan tetap berlangsung. AS menjual senjata ke Taiwan dan menjanjikan dukungan militer jika terjadi serangan dari China. China menganggap langkah ini sebagai pelanggaran terhadap kedaulatannya dan memperingatkan AS untuk menghentikan dukungannya terhadap Taiwan.

4. Menghormati Sistem dan Jalur China

Xi juga menekankan pentingnya menghormati sistem China. Ia menyebut bahwa Beijing dan Washington dapat membuat kemajuan signifikan jika keduanya memperlakukan satu sama lain sebagai mitra dan teman, serta menghindari persaingan yang kejam. Dalam hal ini, China siap untuk bekerja sama dengan pemerintahan AS yang baru, terlepas dari siapa yang menjabat di Gedung Putih.

Kontroversi dan Ketegangan Antara Biden dan Xi

Pertemuan terakhir antara kedua pemimpin tersebut berlangsung di KTT APEC 2023 di San Francisco, setelah insiden balon mata-mata yang sempat memicu ketegangan. Dalam diskusi yang berlangsung selama empat jam itu, Presiden Biden menyebut Xi sebagai “diktator” untuk kedua kalinya dalam konferensi persnya setelah pertemuan. Hal ini menunjukkan adanya ketegangan yang terus berlanjut meskipun kedua negara berusaha untuk mempertahankan komunikasi dan hubungan diplomatik.

Baca Juga : NANA4D

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *