AllgulffNews,MOSKOW – Pasukan Ukraina meluncurkan enam rudal canggih ATACMS buatan Amerika Serikat (AS) ke sebuah lapangan terbang militer dekat kota Taganrog, Rusia Selatan, pada Rabu (12/12/2024). Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi serangan tersebut dan berjanji akan memberikan respons yang setimpal.
Menurut kementerian tersebut, dua rudal berhasil ditembak jatuh, sementara empat lainnya mengalami gangguan akibat peperangan elektronik dan keluar jalur. Meskipun demikian, serangan ini hanya menyebabkan kerusakan minor di lapangan terbang, dengan dua gedung administrasi dan sejumlah mobil yang terkena pecahan peluru. Beberapa tentara Rusia dikabarkan terluka akibat pecahan rudal yang jatuh.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, “Serangan oleh senjata jarak jauh Barat ini tidak akan dibiarkan begitu saja, dan tindakan yang tepat akan diambil.” Namun, mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai bentuk respons yang akan dilakukan.
Serangan Lainnya di Wilayah Rostov
Pada hari yang sama, pejabat Gubernur Wilayah Rostov, Yury Slyusar, melaporkan bahwa sejumlah lokasi industri menjadi sasaran serangan bertubi-tubi. Diperkirakan sekitar 15 mobil terbakar di tempat parkir. Foto-foto yang beredar di dunia maya menunjukkan bagian pendorong rudal ATACMS tergeletak di jalanan Taganrog. Berdasarkan gambar yang diperoleh, rudal tersebut diduga menggunakan hulu ledak cluster.
ATACMS: Rudal Jarak Jauh yang Diberikan AS
Pada bulan lalu, Amerika Serikat memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh, termasuk ATACMS, untuk menyerang target-target di wilayah Rusia yang diakui secara internasional. Sebelumnya, pemerintah AS menahan pemberian senjata tersebut karena khawatir akan menyebabkan eskalasi besar-besaran dengan Moskow.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan bahwa penggunaan rudal-rudal ini akan mengubah secara drastis dinamika konflik dan dapat dianggap sebagai keterlibatan langsung NATO dalam peperangan.
Rusia Balas dengan Rudal Hipersonik
Pada akhir November lalu, Rusia menggunakan sistem rudal balistik hipersonik terbaru, Oreshnik, untuk pertama kalinya, dengan menyerang pabrik rudal di kota Dnipro, Ukraina. Dalam pernyataan terkait serangan tersebut, Putin menegaskan bahwa Rusia siap menggunakan senjata ini sebagai balasan jika serangan-serangan Ukraina dengan rudal jarak jauh yang disuplai Barat terus berlanjut. Ia menambahkan bahwa target serangan berikutnya bisa mencakup pusat-pusat pengambilan keputusan Ukraina serta fasilitas militer dan industri.