ALLGULFNEWS – Salah satu penumpang dalam helikopter, yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi, dilaporkan masih hidup hingga satu jam setelah kecelakaan terjadi. Bahkan penumpang tersebut sempat menghubungi kantor kepresidenan Iran.
Seperti dilansir kantor berita IRNA, Selasa (21/5/2024), informasi tersebut diungkapkan oleh kepala Organisasi Penanggulangan Bencana Iran, Mohammad Hassan Nami, saat berbicara kepada kantor berita IRNA.
BACA JUGA : Hamas Berduka Presiden Raisi Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter
Salah satu penumpang yang disebut oleh Nami masih hidup hingga satu jam usai kecelakaan terjadi adalah Ayatollah Mohammad Ali Al-e Hashem, seorang imam masjid di Tabriz, kota yang menjadi tujuan rombongan tersebut.
“Dia masih hidup hingga satu jam setelah kecelakaan udara dan bahkan melakukan percakapan telepon dengan Bapak Gholam-Hossein Esmaeili, kepala Kantor Kepresidenan (Iran),” tutur Nami dalam pernyataan kepada IRNA.
Dalam pernyataan terpisah, seperti dilansir kantor berita TASS, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahdi Sadari mengungkapkan bahwa Al-e Hashem sempat menghubungi kantor kepresidenan Iran sebanyak dua kali dan mengatakan dirinya merasa tidak enak badan.
“Tak lama setelah kecelakaan itu, kami berhasil berbicara dengan Imam Salat Jumat Tabriz dan dia mengatakan dirinya merasa tidak enak badan dan mendengar suara mobil ambulans,” ujarnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut soal kondisi penumpang lainnya ketika komunikasi itu berlangsung.
Kecelakaan helikopter itu terjadi pada Minggu (19/5) waktu setempat, ketika Raisi dan rombongannya, termasuk Menteri Luar Negeri (Menlu) Hossein Amir-abdollahian, baru kembali dari seremoni pembukaan proyek bendungan yang dibangun bersama dengan pemerintah Azerbaijan.
Helikopter yang membawa sembilan itu itu jatuh di tengah cuaca buruk di area pegunungan barat laut Iran.
BACA JUGA : Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi
Petugas pencarian dan penyelamatan menemukan lokasi jatuhnya helikopter tersebut di area hutan lebat di Dizmar, Provinsi Azerbaijan Timur, pada Senin (20/5) pagi waktu setempat, setelah operasi pencarian berlangsung selama 18 jam dengan terhambat kabut tebal, hujan dan medan terjal di area tersebut.
Nami mengungkapkan bahwa sembilan jenazah di lokasi kecelakaan masih bisa dikenali meskipun mengalami luka bakar. Dia menyatakan tidak perlu dilakukan tes DNA terhadap jenazah-jenazah tersebut.
“Semua jenazah bisa dikenali dan telah dipindahkan ke Organisasi Kedokteran Legal,” ucapnya kepada IRNA.
Nami menambahkan bahwa kondisi jenazah Al-e Hashem ditemukan dalam kondisi sedikit lebih baik dibandingkan jenazah-jenazah lainnya.