ALLGULFNEWS – Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Barat bahwa negara-negara anggota NATO di Eropa sedang bermain api, dengan mengusulkan agar Ukraina menggunakan senjata Barat untuk menyerang wilayah Rusia. Putin menyebut hal itu dapat memicu konflik global.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada Economist, bahwa negara-negara anggota aliansi tersebut harus membiarkan Ukraina menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia dengan senjata Barat. Pandangan ini didukung oleh beberapa negara Eropa anggota NATO, tetapi tidak didukung oleh Amerika Serikat.
BACA JUGA : Topan Remal Terjang Bangladesh-India, 16 Orang Tewas
Pasukan Rusia telah maju ke provinsi Kharkiv di Ukraina dengan aman karena mengetahui bahwa Ukraina tidak dapat menyerang peluncur rudal yang ditembakkan jauh di dalam Rusia. Ini dikarenakan Ukraina tidak dapat menggunakan rudal-rudal Barat yang memiliki jangkauan yang diperlukan.
“Eskalasi yang terus-menerus dapat menimbulkan konsekuensi yang serius,” kata Putin kepada wartawan di Tashkent, Uzbekistan, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (29/5/2024).
“Jika konsekuensi serius ini terjadi di Eropa, bagaimana Amerika Serikat akan bersikap, mengingat kesetaraan kita dalam bidang senjata strategis?” tanyanya.
“Sulit untuk mengatakan – apakah mereka menginginkan konflik global?” cetus Putin.
BACA JUGA : Jerman Akan Tangkap Netanyahu Jika Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
Putin mengatakan serangan Ukraina dengan senjata jarak jauh memerlukan bantuan satelit, intelijen, dan militer Barat – sehingga Barat harus terlibat langsung dalam serangan tersebut.
Dia mengatakan pengiriman pasukan Prancis ke Ukraina juga akan menjadi langkah menuju konflik global. Putin menambahkan bahwa negara-negara kecil yang mempertimbangkan keterlibatan lebih dalam “harus menyadari apa yang mereka mainkan” karena mereka memiliki wilayah daratan yang kecil dan populasi yang padat.
“Ini adalah faktor yang harus mereka ingat sebelum berbicara mengenai serangan jauh ke wilayah Rusia. Ini adalah hal yang serius dan kami tentu saja mengawasinya dengan sangat cermat,” kata Putin.
Invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 telah memicu perpecahan terburuk dalam hubungan dengan Barat selama 60 tahun.
