Allgulfnews – Kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon dalam beberapa hari terakhir menggempur wilayah Israel. Militer Israel mengancam akan memberikan respons yang kuat dan tegas terhadap semua serangan.
Seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (14/6/2024), militer Israel dalam pernyataan terbaru menyebut sirene peringatan serangan udara terdengar di kota-kota yang ada di wilayah utara negara tersebut pada Kamis (13/6) sore waktu setempat, saat sekitar 40 roket terdeteksi ditembakkan dari wilayah Lebanon.
BACA JUGA : Operasi Gabungan Houthi dan Milisi Irak Sasar Tiga Kapal Bawa Senjata ke Pelabuhan Haifa Israel
Sehari sebelumnya, atau sepanjang Rabu (12/6), rentetan serangan Hizbullah juga menghujani wilayah Israel. Dilaporkan bahwa sedikitnya 250 roket ditembakkan oleh Hizbullah terhadap target-target di Israel sebagai pembalasan atas kematian komandan seniornya dalam serangan udara Tel Aviv.
“Israel akan merespons dengan kekerasan terhadap semua agresi Hizbullah,” tegas juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, dalam konferensi pers.
“Baik melalui upaya diplomatik atau lainnya, Israel akan memulihkan keamanan di perbatasan utara kami,” ucapnya.
Militer Israel menyebut roket-roket dari Lebanon itu berhasil dicegat di udara. “Banyak peluncuran berhasil dicegat,” sebut militer Israel dalam pernyataannya.
Televisi pemerintah Israel, Kan, menayangkan rekaman yang menunjukkan roket-roket ditembak jatuh di udara di atas kota-kota Israel, termasuk di Safed, yang berjarak sekitar 12 kilometer dari perbatasan Lebanon.
Laporan layanan ambulans nasional Israel menyebut dua orang mengalami luka-luka akibat terkena serpihan roket yang ditembak jatuh. Sejumlah kebakaran hutan dilaporkan terjadi akibat roket-roket yang jatuh di area terbuka di wilayah Israel.
Ditambahkan oleh militer Israel bahwa sedikitnya lima “target udara yang mencurigakan”, yang tampaknya merujuk pada drone, juga teridentifikasi di wilayah udaranya. Taga target udara di antaranya, menurut militer Israel, berhasil dicegat.
BACA JUGA : Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Hizbullah yang didukung Iran membuka front kedua melawan Israel tak lama setelah serangan Hamas, sekutunya, pada 7 Oktober tahun lalu yang memicu perang berkelanjutan di Jalur Gaza. Sejak saat itu, perbatasan Israel-Lebanon marak dilanda serangan lintas perbatasan yang terjadi hampir setiap hari.
Kekerasan semakin meningkat pekan ini ketika Hizbullah menembakkan ratusan roket untuk membalas serangan udara Israel yang menewaskan salah satu komandan lapangan senior mereka.
Komandan senior Hizbullah bernama Taleb Sami Abdullah, atau Taleb Abdallah, alias Abu Taleb itu tewas bersama tiga petempur lainnya dalam serangan udara Israel pada Selasa (11/6) tengah malam yang menghantam desa Jouaiyya, Lebanon bagian selatan.
Salah satu sumber menyebut Abu Taleb sebagai komandan paling senior Hizbullah yang tewas dalam serangan Israel.
Pada Kamis (13/6) waktu setempat, Hizbullah mengatakan pasukannya telah meluncurkan roket-roket dan drone bersenjata ke setidaknya sembilan target militer Israel, termasuk markas komando, markas intelijen dan barak militer, dalam serangan terkoordinasi. Serangan ini masih bagian dari pembalasan kematian Abu Taleb.
Kelompok Hizbullah, dalam pernyataannya, menyatakan para petempurnya menembakkan rentetan roket Katyusha dan Falaq ke arah enam lokasi militer Israel. Laporan televisi Al-Manar yang dikelola Hizbullah menyebut lebih dari 100 roket ditembakkan sekaligus.
Sumber keamanan setempat secara terpisah menuturkan kepada Reuters bahwa sedikitnya 30 drone tempur diluncurkan sekaligus oleh Hizbullah ke arah Israel, yang menjadikannya sebagai serangan drone terbesar oleh kelompok tersebut sejauh ini.