Allgulfnews – Presiden AS Joe Biden pada Kamis (3/10/2024) mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang membahas serangan terhadap fasilitas minyak Iran.
Di sisi lain, pasukan Israel terus menyerang Beirut dengan serangan udaranya untuk melawan kelompok Hizbullag Lebanon. Diketahui, pada Selasa kemarin Israel diserang ratusan rudal dari Iran. Karenanya, Israel sedang mempertimbangkan pilihannya untuk membalas Iran
Namun, Joe Biden ditanya oleh wartawan apakah akan mendukung Israel untuk menyerang fasilitas minyak Iran. “Kami sedang membahasnya,” kata Biden kepada wartawan, dikutip dari Reuters pada Jumat (4/10/2024).
Komentarnya yang berkontribusi pada lonjakan harga minyak global, dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah membuat para pedagang khawatir tentang potensi gangguan pasokan minyak. “Tidak akan terjadi apa-apa hari ini,” kata Biden. Pada hari Rabu, presiden mengatakan dia tidak akan mendukung serangan Israel terhadap situs nuklir Iran. Sementara Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan pada Kamis bahwa negaranya memiliki “banyak pilihan” untuk pembalasan dan akan menunjukkan kepada Teheran kekuatan Israel dengan segera.
Namun, seorang pejabat AS mengatakan bahwa Washington tidak yakin Israel telah memutuskan bagaimana menanggapi Iran. Diketahui, daerah pinggiran selatan Beirut, Dahiye, yang merupakan basis kelompok Hizbullah yang didukung Iran, kembali diserang menjelang tengah malam pada Kamis. Usai Israel memerintahkan orang-orang untuk meninggalkan rumah mereka di beberapa bagian distrik tersebut, kata warga dan sumber keamanan.
Serangan udara tersebut menargetkan pejabat Hizbullah Hashem Safieddine, yang dikabarkan sebagai penerus pemimpin Hizbullah sebelumnya Hassan Nasrallah yang telah terbunuh dalam serangan Israel. Namun, Nasib Safieddine belum jelas keberadaannya. Sedangkan Militer Israel menolak berkomentar. Diketahui, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji Iran akan membayar serangan rudal pada Selasa kemarin. AS juga menyatakan bakal bekerja sama dengan Israel untuk memastikan Iran menghadapi konsekuensi yang berat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian, yang berbicara di Doha, mengatakan pada Kamis bahwa Teheran akan siap untuk menanggapi. “Segala jenis serangan militer atau pelanggaran terhadap garis merah kami akan tanggapi dengan respons tegas oleh angkatan bersenjata kami,” tegasnya.