Allgulfnews – Gaza yang sampai saat ini masih jadi lokasi perang antara Israel dan Hamas, membuat wilayah tersebut harus mengalami penderitaan besar.
Padahal seharusnya bulan Ramadan bisa jadi bulan yang damai dan tenang bagi setiap muslim untuk menjalankan ibadah puasa.
Bulan suci Ramadan dimulai pada hari Senin di Gaza ketika perang yang sedang berlangsung memasuki hari ke-157. Sayangnya sampai saat ini upaya kesepakatan gencatan senjata yang diharapkan masih sulit dicapai.
Baca Juga : Robot Pria Pertama Arab Saudi Sentuh Pantat Jurnalis Perempuan, Picu Kemarahan
Menurut laman Washington Post, Israel dan Hamas masih berusaha mencapai kesepakatan melalui mediator untuk menghentikan pertempuran dan membebaskan sandera yang ditahan Hamas bagi tahanan Palestina yang ditahan Israel.
Kondisi Gaza
Dilansir dari Daily News Egypt, Kelaparan telah mencapai tingkat mengkhawatirkan di seluruh Jalur Gaza, terutama di wilayah utara, ditambah dengan kerusakan besar yang berdampak pada infrastruktur pada awal Ramadan.
Jumlah korban tewas akibat kekurangan gizi dan dehidrasi di Jalur Gaza meningkat menjadi 25 orang.
Kementerian Kesehatan mengatakan lebih dari 2.000 petugas kesehatan tidak makan sahur dan berbuka puasa di Jalur Gaza bagian utara.
Kementerian Kesehatan di Gaza juga mengumumkan pendudukan Israel melakukan 7 pembantaian terhadap warga sipil di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, menyebabkan 67 kematian dan 106 luka-luka.
Tak hanya itu, jumlah korban agresi Israel telah meningkat menjadi 31.112 kematian dan 72.760 luka-luka sejak saat itu.
Tercatat pula 72% korban agresi Israel adalah anak-anak dan perempuan. Selama perang yang telah berjalan lima bulan ini sebagian besar wilayah Gaza telah hancur.