Kelompok Hamas menegaskan tidak akan membebaskan sandera sampai Israel menghentikan agresinya di Jalur Gaza.
Pejabat Hamas di Qatar, Khalil al-Hayya, menyerukan agar Israel segera menarik pasukannya dari Gaza dan membebaskan ratusan tahanan Palestina yang ada di penjara-penjara Israel.
“Sandera tidak akan kembali, kecuali agresi terhadap rakyat kami di Gaza dihentikan,” ujar Hayya, seperti dilaporkan AFP.
“Israel harus menarik diri dari Gaza dan membebaskan tahanan Palestina yang terkurung,” tambahnya.
Pernyataan Hayya disampaikan dalam pidato publik untuk mengonfirmasi kematian pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, yang dibunuh oleh Israel di Gaza pada Kamis (17/10) lalu.
Hayya menyebut Sinwar sebagai sosok yang teguh dan berani, yang telah mengorbankan hidupnya demi pembebasan Palestina.
“Dia menemui ajalnya dengan gagah, memegang senjata hingga napas terakhirnya,” kata Hayya, dilansir Al Jazeera.
“Sinwar menjalani hidupnya sebagai pejuang. Dia tetap berdiri teguh di balik jeruji besi Israel dan setelah dibebaskan, melanjutkan perjuangan dan dedikasinya,” imbuh Hayya.
Hamas saat ini dituduh masih menyandera 101 sandera di Gaza, yang berasal dari 23 negara, termasuk Israel.
Oleh karena itu, Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan terus mencari cara untuk membebaskan semua sandera tersebut, termasuk melalui tindakan militer.
