Negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengungkapkan bahwa Korea Utara telah mengirimkan pasukan militernya ke Rusia. Juru bicara NATO, Farah Dakhlallah, menegaskan bahwa langkah ini dapat memperburuk konflik antara Rusia dan Ukraina.
Pernyataan NATO
“Aliansi telah mengonfirmasi adanya bukti penempatan tentara DPRK di Rusia. Jika pasukan ini ditujukan untuk bertempur di Ukraina, itu akan menjadi eskalasi signifikan dalam dukungan Korea Utara terhadap perang ilegal Rusia dan menunjukkan kerugian besar Rusia di garis depan,” ungkap Farah dalam pernyataannya yang dirilis pada Rabu (23/10), dilansir dari AFP.
Tuduhan dari Badan Intelijen Korea Selatan
Sebelumnya, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) menuduh bahwa pemerintah Kim Jong Un telah mengirim 1.500 tentara Korea Utara ke Rusia untuk menjalani pelatihan sebagai persiapan perang di Ukraina. Pengiriman ribuan tentara tersebut diduga menjadi langkah awal Korea Utara untuk terlibat dalam invasi Moskow di Ukraina.
Rincian Pengiriman Pasukan
Dikabarkan, pasukan tempur tersebut diangkut menggunakan tujuh kapal Rusia pada awal Oktober. NIS menyebutkan bahwa ketujuh kapal tersebut telah diperiksa secara khusus oleh Kim Jong Un. “Pesawat angkut besar Rusia juga sering melakukan perjalanan antara Vladivostok dan Pyongyang,” tambah NIS dalam keterangan resmi yang dirilis pada Jumat (18/10), dilansir dari CNN.
Peringatan Presiden Ukraina
Pernyataan ini muncul setelah peringatan berulang dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tentang aliansi yang berkembang antara Rusia dan Korea Utara. Ia menyatakan bahwa kolaborasi ini berpotensi membuat pasukan Korea Utara terlibat dalam konflik.
“Dari informasi intelijen yang saya miliki, mereka sedang mempersiapkan 10 ribu tentara, termasuk pasukan darat dan tenaga teknis,” kata Zelensky saat KTT NATO di Brussel, Belgia, pada Kamis (17/10). “Kami tahu sekitar 10 ribu tentara Korea Utara sedang bersiap untuk berperang melawan kami. Ini adalah situasi yang mendesak, dan saya telah membicarakannya dengan Amerika Serikat dan pemimpin lainnya,” imbuhnya.
TAGS: