TEPI BARAT – Presiden Palestina Mahmoud Abbas melakukan percakapan telepon dengan Donald Trump, Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), untuk menyatakan kesiapan bekerja sama dalam mencapai perdamaian. Menurut laporan dari kantor berita Palestina resmi, Wafa, Abbas memberi ucapan selamat kepada Trump atas kemenangannya dalam pemilu presiden AS yang berlangsung pada hari Selasa lalu. Trump berhasil mengalahkan calon dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris, dan akan dilantik sebagai Presiden pada 20 Januari mendatang.
Komitmen Perdamaian dari Palestina
Dalam percakapan tersebut, Abbas menyampaikan kepada Trump bahwa Palestina siap untuk bekerja sama dalam mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh, yang didasarkan pada legitimasi internasional. Pernyataan ini menegaskan niat Presiden Palestina untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan pemerintahan baru AS dalam upaya menuntaskan konflik di kawasan tersebut.
Trump Berkomitmen Dukung Perdamaian
Trump sendiri memberi tanggapan positif, menyatakan komitmennya untuk mengakhiri konflik yang berlangsung di Gaza dan berencana untuk bekerja sama dengan Abbas serta pemangku kepentingan lainnya demi mendorong perdamaian di wilayah itu. Namun, situasi di Gaza terus memanas dengan serangan-serangan Israel yang menghancurkan sejak Oktober 2023, meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.
Kerusakan dan Korban di Gaza
Serangan Israel yang berkelanjutan telah menyebabkan lebih dari 43.500 korban jiwa, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak, dengan lebih dari 102.700 warga Palestina terluka. Data ini disampaikan oleh otoritas kesehatan Palestina setempat. Selain itu, upaya mediasi untuk gencatan senjata yang melibatkan Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar juga gagal karena penolakan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan agresi militer di Gaza.
Tuntutan Genosida dan Isu Internasional
Israel kini menghadapi gugatan terkait kasus genosida yang diajukan di Mahkamah Internasional terkait perang yang berlangsung di Gaza. Sementara itu, kondisi di wilayah tersebut semakin memburuk, dengan potensi eskalasi lebih lanjut yang bisa mengguncang stabilitas kawasan.
Kesimpulan
Meskipun ada tantangan besar, baik dari segi politik internasional maupun konflik yang terus berlangsung di lapangan, percakapan telepon antara Abbas dan Trump menunjukkan harapan baru bagi upaya perdamaian. Banyak pihak berharap bahwa pemerintahan baru AS dapat memainkan peran kunci dalam mendamaikan konflik yang sudah berlangsung lama ini.
Artikel Terkait Lainya :