Allgulfnews – Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu menyerukan “menghapus” bulan Ramadan dan meremehkan ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadan.
“Apa yang disebut sebagai bulan Ramadan harus dihilangkan, dan ketakutan kita terhadap bulan ini juga harus dihilangkan,” ujar Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu kepada Army Radio pada Jumat (1/3/2024).
Politisi sayap kanan tersebut adalah menteri dari Partai Otzma Yehudit yang dipimpin Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir.
Baca Juga:
- Korea Selatan mengalami tingkat kelahiran terendah di dunia. Mengapa ?
- Malaysia tangkap 130 TKI ilegal, dituduh mendirikan ‘perkampungan tak berizin’ – ‘Saya mau urus ‘pemutihan’, tapi ditipu calo’
Pada November, Eliyahu mengatakan menjatuhkan “bom nuklir” di Jalur Gaza adalah “satu pilihan”.
Baru-baru ini, sumber keamanan Israel menunjukkan kekhawatiran akan terjadinya peningkatan situasi di Tepi Barat yang Diduduki dan Yerusalem Timur selama bulan Ramadan sebagai akibat dari perang Israel di Gaza dan pembatasan yang ingin diberlakukan pemerintah Zionis di Masjid Al-Aqsa selama Ramadan.
Media Israel mengatakan pemerintah Amerika Serikat (AS) menekan Israel untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas mengenai pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza sebelum Ramadan, yang dimulai sekitar sepuluh hari lagi.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Kamis bahwa terlalu dini untuk mengatakan Tel Aviv telah mencapai kesepakatan mengenai pertukaran tahanan dengan Hamas.
Ketika pembicaraan mengenai kesepakatan pembebasan sandera berlanjut dengan mediasi dari AS, Qatar dan Mesir, Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Senin bahwa Israel akan menghentikan perangnya melawan Gaza selama bulan suci Ramadan jika kesepakatan tercapai.
Kelompok Hamas Palestina, yang diyakini menyandera lebih dari 130 orang Israel, menuntut diakhirinya serangan Israel di Gaza sebagai imbalan atas kesepakatan penyanderaan.