Allgulfnews – Ogah Kalah AS-Korsel, Kim Jong Un Sidak Tentara Korut Simulasi Perang
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un memantau langsung simulasi lapangan pasukan militer di pangkalan terbesar negara itu pada Kamis (7/3).
Laporan kantor berita pemerintah, KCNA, menuturkan Kim Jong Un meminta militer harus “secara dinamis mencapai masa kejayaan baru dengan mengintensifkan persiapan perang sejalan dengan kebutuhan situasi yang ada.”
Baca Juga:
- Cobaan Bertubi-tubi Kerajaan Inggris: Raja Charles Kena Kanker, Para Pangeran Bermasalah
- Selebgram Spanyol Diperkosa 7 Orang di India, 4 Tersangka Ditangkap
“Tentara kita harus terus mengintensifkan latihan perang yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempurnya secara cepat demi kesiapan perang yang sempurna,” kata Kim Jong Un dikutip KCNA.
Dalam kunjungannya, Kim Jong Un memeriksa tentara Korut yang melakukan latihan manuver dalam kondisi perang sebenarnya, kata KCNA.
Kunjungan Kim Jong Un ke pangkalan rahasia tersebut dilakukan kala Amerika Serikat dan Korea Selatan juga mulai menggelar latihan militer besar-besaran sejak awal pekan ini.
Meski begitu, pernyataan Kim Jong Un tersebut tidak menyebutkan apakah pernyataan Kim Jong Un ini secara langsung merespons latihan militer AS-Korsel.
Selama ini, Kim Jong Un kerap menganggap latihan militer bersama AS-Korsel adalah latihan yang dilakukan untuk menyerang negaranya.
Korut juga mengultimatum AS-Korsel untuk menghentikan skema latihan militer bersama ini dengan mengancam perang nuklir dan invasi ke Korsel bisa terjadi jika terus diprovokasi.
Kepada kantor berita pemerintah, KCNA, pada Selasa (5/3), juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Utara sekali lagi mengecam simulasi militer AS-Korsel yang dianggap “tindakan sembrono dan panik”.
Selama ini, Korut menganggap simulasi semacam itu sebagai “agenda perang” melawan Pyongyang, bukan latihan.
Selain perang nuklir, jubir Kemhan Korut tersebut bahkan menuturkan latihan militer semacam itu juga dapat memicu negaranya melancarkan invasi ke Korsel.
“Perang nuklir dapat tersulut bahkan hanya dengan percikan api,” ujar jubir tersebut.
“AS dan Korsel harus ‘membayar harga yang mahal’ atas pilihan mereka,” tambahnya seperti dikutip Reuters.
Latihan militer musim semi tahunan Korsel dan AS akan berlangsung sejak Senin (4/3) hingga 14 Maret mendatang. Kedua negara bahkan mengerahkan jumlah pasukan dua kali lipat dari latihan Freedom Shield di tahun-tahun sebelumnya.